
Ini Kain Paling Baik Untuk Dijadikan Masker
Dari hasil penelitian, katun menjadi bahan terbaik untuk dijadikan masker. Yang paling penting bahan tebal tapi tetap nyaman bernapas saat digunakan.
Gaya Hidup
jabarjuara.co, Bandung – Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) merekomendasikan warga untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah. Tapi bahan jenis apakah yang paling baik dijadikan masker?
Mengutip lama Merdeka, berbagai bahan kain bisa digunakan untuk masker. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan untuk menggunakan syal tua, handuk tangan, bandana, atau penyaring kopi untuk membuat masker.
Baru-baru ini, sebuah studi yang dipimpin Scott Segal, MD, Ketua Anestesiologi di Wake Forest Baptist Health di Winston-Salem, North Carolina, menguji berbagai bahan kain untuk melihat seberapa efektifnya kain tersbut saat dijadikan masker pelindung wajah. Studi tersebut, bermitra dengan Institut Forest Wake untuk Pengobatan Regeneratif.
Hasil penelitian itu menunjukkan berbagai hasil. Seperti sepotong kain hanya menyaring 1 persen partikel, sementara yang lain menyaring 79 persen, lebih dari masker bedah, yang ditemukan menyaring antara 62-65 persen partikel.
“Secara keseluruhan, lebih tebal, kain katun bermutu tinggi yang memiliki fungsi lebih baik daripada yang memiliki jumlah benang lebih rendah dan lebih banyak rongga terbuka," kata Dr. Segal.
Untuk mengukur ketebalan kain, Segal menyarankan mengangkat kain ke cahaya terang atau bisa ke arah matahari. Menurutnya, jika cahaya mudah disaring, penyaringan kemungkinan tidak akan baik. Sebaliknya, jika menghalangi lebih banyak cahaya, kemungkinan kinerja kain akan lebih baik.
Studi ini menemukan bahwa apa yang disebut "kapas quilting" umumnya jauh lebih baik daripada jenis kain cetak yang tersedia di toko kain diskon. Segal mengatakan, karakteristik yang mereka temukan paling efektif ketika benang lebih tebal, lebih berat, jumlah benang lebih tinggi, tenunan lebih ketat.
"Jika Anda harus menggunakan kapas ujung bawah di bagian luar, sebaiknya menggunakan kain flanel sebagai lapisan dalam. Masker dua lapis memiliki kinerja lebih baik daripada topeng satu lapis," katanya.
Segal mengatakan, hal tersebut disebabkan lantaran partikel-partikel kecil harus menemukan jalan mereka melalui kedua lapisan untuk melewati topeng. Dia menambahkan kain, masker satu lapis tidak berkinerja baik.
Meski begitu, Segal mengatakan, yang paling penting adalah kemampuan bernapas bisa berjalan dengan baik saat menggunakan masker.
"Ingat, Anda perlu memakai benda ini. Jika Anda tidak bisa bernapas nyaman melalui bahan selama beberapa menit, itu tidak akan menjadi masker yang baik, tidak peduli seberapa efektif itu dalam penyaringan," ujarnya.
Untuk filter, Segal juga menyarankan untuk menggunakan kapas. Namun jika tidak ada pun tidak masalah dan jangan panik. Rekomendasi CDC berdasarkan pada pencegah pemakai masker menginfeksi orang lain. Jadi, ketika bahan di rumah hanya tersedia kain dari kaos lama atau pun bandana, keduanya masih tetap bisa digunakan, selama dibersihkan dengan baik setelah digunakan.
"Masker buatan sendiri harus dijaga sebersih mungkin. Mengkontaminasi dirimu dengan masker yang terinfeksi adalah risiko nyata," katanya
Dia menngatakan, pada intinya masker tidak akan memberi kekebalan terhadap Virus Corona. Sangatlah penting untuk terus mengikuti anjuran lainnya. Karena tidak ada masker sebaik jarak fisik dan juga kebersihan.